Sunday, 23 September 2018

Daftar Istilah



1.    Aksiden (accident) : adalah suatu sifat tidak khusus yang melekat pada genus atau species sehingga bukan merupakan bagian yang hakiki. Contoh : buku yang berwarna hijau, rambut pada manusia, dan sejenisnya (bdk. Rapar, Jan Hendrik, Pengantar Logika : Asas-asas Penalaran Sistematis, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 1996, h.21).

2.    Aktualitas (actuality, actus) : adalah suatu keberadaan yang nyata dan merupakan kepenuhan dari potensialitas (bdk. Catholic Encyclopedia, Actus et Potentia, http://www.newadvent.org/cathen/01124a.htm ).

3.    Tentang causes :
Dalam setiap perubahan, terdapat 4 aspek
(http://www.newadvent.org/cathen/03459a.htm#scholastic):
1.    Sesuatu yang diubah (what) à berkaitan dengan material cause;
2.    Cara perubahannya (how) à berkaitan dengan formal cause;
3.    Agen aktif yang melakukan perubahan (‘who’) à berkaitan dengan efficient cause atau moving cause;
4.    Alasan dari perubahan (why) à berkaitan dengan final cause.
Sekarang ambil contoh perubahan dari lilin mainan berbentuk kubus menjadi berbentuk bulatan. Lilin mainan adalah sesuatu yang diubah. Kubus lilin permainan menjadi ada secara material karena ada lilin permainan. Maka lilin permainan adalah material cause-nya. Lalu cara perubahannya adalah dari bentuk satu (kubus) ke bentuk lain (bulatan). Maka bulatan, yang menyebabkannya berubah/berbeda dari keadaan awalnya, adalah formal cause. Orang yang melakukan perubahan adalah efficient cause, atau moving cause-nya. Lalu niat orang tersebut untuk menjadikan lilin plastik dari bentuk kubus ke bentuk bulatan adalah final cause-nya.

4.    Esensi (essence) : adalah sesuatu yang menjadikan sesuatu lainnya menjadi ada dan dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tersendiri (bdk. St. Thomas Aquinas, De Ente et Essentia, http://josephkenny.joyeurs.com/CDtexts/DeEnte&Essentia.htm , art.6). Sebagai contoh, “kemanusiaan” menjadikan “manusia” ada dan berbeda dengan kelompok binatang lainnya.

5.    Forma (form) : adalah sesuatu yang terlihat, yang tampak ( Catholic Encyclopedia, Form, http://www.newadvent.org/cathen/06137b.htm )

6.    Genus : adalah jenis yang merupakan himpunan benda, perorangan atau hal lainnya yang meliputi kelompok-kelompok terbatas yang berada di bawahnya (bdk. Rapar, Jan Hendrik, Pengantar Logika : Asas-asas Penalaran Sistematis, Yogyakarta, Penerbit Yayasan Kanisius, 1996, h. 20).

7.    Kausa efisien (efficient cause) : adalah penyebab yang menghasilkan efek yang berbeda dari dirinya sendiri ( Catholic Encyclopedia, Cause, http://www.newadvent.org/cathen/03459a.htm )


8.    Materia (matter) : adalah elemen yang membentuk atau menyusun sesuatu ( Catholic Encyclopedia, Matterhttp://www.newadvent.org/cathen/10053b.htm )

9.    Materia Utama (primary matter): banyak yang berpendapat bahwa yang dimaksud oleh St. Thomas Aquinas sebagai materia utama adalah semacam substansi yang lebih kecil dari atom, yang membentuk segala keberadaan fisik.

10. Potensialitas (potentiality, potentia) : adalah suatu sifat yang terbuka terhadap perubahan. Potensialitas mengarah pada keberadaan yang akan ada (bdk. Catholic Encyclopedia, Actus et Potentiahttp://www.newadvent.org/cathen/01124a.htm  ).  

11. Species : adalah kelompok-kelompok terbatas di bawah genus (bdk. Rapar, Jan Hendrik, Pengantar Logika : Asas-asas Penalaran Sistematis, Yogyakarta, Penerbit Yayasan Kanisius, 1996, h. 20). Hubungan genus-species adalah genus selalu meliputi species, sedangkan species tersebut dapat menjadi genus bagi kelompok-kelompok di bawahnya. Contoh (Stanford Encyclopedia of Philosophy, Aristotle's Categorieshttp://plato.stanford.edu/entries/aristotle-categories/:
Substansi :
         - Tak tergerakkan
         - Tergerakkan :
                      - Bersifat kekal
                      - Bersifat tidak kekal :
                                - Mati
                                - Hidup :
                                           - Rasional
                                           - Irasional

12. Substansi (substance) : adalah suatu keberadaan yang tinggal di dalam dirinya sendiri, dan menjadi subjek dari segala aksiden dan perubahan aksidental (Catholic Encyclopedia, Substance, http://www.newadvent.org/cathen/14322c.htm ). Contohnya adalah kayu. Kayu dapat utuh, terpotong-potong, kering ataupun basah, dan semuanya itu adalah kayu dengan segala aksiden dan perubahan aksidentalnya. Tapi jika kayu terbakar habis sehingga hanya menyisakan abu, maka substansi kayu sudah tida ada dalam abu tersebut.

13. Suppositum (pl. : supposita) : adalah substansi yang terindividualisasi, yang memiliki sesuatu yang membedakannya dengan yang lain (bdk. Catholic Encyclopedia Personhttp://www.newadvent.org/cathen/11726a.htm, dan Individual, Individualityhttp://www.newadvent.org/cathen/07762a.htm ).

14. Term tengah (middle term) : adalah term yang tidak terdapat pada proposisi konklusi tapi ada di premis mayor dan premis minor (bdk. Rapar, Jan Hendrik, Pengantar Logika : Asas-asas Penalaran Sistematis, Yogyakarta, Penerbit Yayasan Kanisius, 1996, h. 46). Contohnya :
Premis mayor : Semua manusia akan mati.
Premis minor   : Orang Yunani adalah manusia.
Kesimpulan     :  Orang Yunani akan mati.
Di sini manusia adalah term tengah yang menghubungkan antara premis mayor dan premis minor.

No comments:

Post a Comment