Source: gettyimages.com |
Paus Fransiskus
AUDIENSI UMUM
Lapangan St. Petrus
Rabu, 10 Oktober 2018
Saudara-saudari terkasih,
Dalam katekese lanjutan kita tentang Sepuluh Perintah, kita sekarang membahas tentang perintah yang melarang pembunuhan. Kita bisa mengatakan bahwa setiap kejahatan disebabkan oleh ketidakhormatan terhadap kehidupan. Serangan terhadap kehidupan ada dalam setiap situasi, dari perang dan eksploitasi hingga tekanan kepada kaum yang lemah, lansia dan bayi yang belum lahir. Pada akhirnya rasa takutlah yang menyebabkan timbulnya penolakan terhadap kehidupan. Penyambutan terhadap orang lain berarti menentang rasa takut tersebut. Kita melihat perilaku penyambutan, bukannya pemolakan, terhadap kehidupan pada perhatian yang menyayat hati dari orang tua yang anaknya sakit. Keinginan mereka untuk melindungi dan menyelamatkan merupakan tanda terhadap nilai penting dari hidup seseorang, yang terlihat dalam diri mereka yang sedang menderita, yang pada kenyataannya adalah anugerah Allah, yang mana membantu kita untuk bertumbuh dalam kasih-Nya. Kasih Allah adalah satu-satunya ukuran otentik tentang kehidupan, yang mana rahasianya diungkapkan oleh Yesus, yang memeluk kaum terbuang, lemah, miskin dan sakit sepanjang hidup-Nya dan saat di atas salib. Di tengah kelemahan kita, Kristus mencari hati kita untuk menunjukan pada kita sukacita kasih. Sebagaimana Injil mengingatkan kita: "Allah begitu mengasihi dunia sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, yang barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan memiliki hidup kekal" (Yoh 3:16).
Saya menyambut semua peziarah berbahasa Inggris yang ikut ambil bagian dalam Audiensi hari ini, terutama kelompok yang berasal dari Inggris, Skotlandia, Irlandia, Australia, Jepang, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, Kanada, Curacao, dan Amerika Serikat. Kepada Anda semua dan keluarga, saya memohonkan sukacita dan damai Tuhan kita Yesus Kristus. Allah memberkati Anda semua!
No comments:
Post a Comment